Pemerintah Indonesia melalui Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) baru saja mengumumkan peluncuran Patriot Bonds, sebuah instrumen pembiayaan strategis yang dirancang untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha. Dengan target penggalangan dana sebesar Rp50 triliun, obligasi ini menawarkan imbal hasil 2%, jauh di bawah suku bunga acuan Bank Indonesia yang saat ini berada di kisaran 4,25% hingga 6,1% .
Menurut Pandu Sjahrir, Chief Investment Officer Danantara, Patriot Bonds dibangun di atas prinsip partisipasi sukarela dan tanggung jawab bersama, sejalan dengan semangat gotong royong yang menjadi jati diri bangsa . Namun, langkah ini menuai kritik dari berbagai kalangan.
Kritik dari Berbagai Pihak
Beberapa pengamat ekonomi menilai bahwa imbal hasil yang ditawarkan terlalu rendah, sehingga hanya menarik bagi kalangan konglomerat besar. Hal ini dikhawatirkan akan memperlebar jurang kesenjangan antara pengusaha besar dan pelaku usaha kecil.
Selain itu, ada kekhawatiran bahwa Patriot Bonds akan menjadi alat untuk memperkuat dominasi segelintir konglomerat dalam proyek-proyek strategis nasional. Dengan dukungan dari pengusaha terkemuka seperti Prajogo Pangestu, Boy Thohir, dan Franky Widjaja, ada anggapan bahwa langkah ini lebih menguntungkan bagi kalangan elite daripada masyarakat luas .
Pertanyaan Besar: Siapa yang Diuntungkan?
Meskipun Patriot Bonds diklaim sebagai bentuk gotong royong dan kontribusi dunia usaha terhadap pembangunan nasional, pertanyaan besar muncul: siapa yang sebenarnya diuntungkan? Dengan imbal hasil yang rendah dan partisipasi terbatas pada kalangan konglomerat, apakah ini benar-benar mencerminkan semangat gotong royong yang sejati?
Dalam konteks ini, penting bagi publik dan pemangku kepentingan untuk mengawasi implementasi Patriot Bonds secara kritis, memastikan bahwa langkah ini benar-benar membawa manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat dan tidak hanya menguntungkan segelintir pihak.
Sementara itu, Danantara berkomitmen untuk menjalankan mandat sebagai pengelola investasi negara dengan penuh kehati-hatian, transparansi, dan tata kelola yang baik, serta memastikan bahwa setiap inisiatif pembiayaan diarahkan untuk mendukung transformasi ekonomi jangka panjang dan memperkuat peran dunia usaha dalam pembangunan .
Dengan demikian, meskipun Patriot Bonds menawarkan peluang investasi yang aman bagi pelaku bisnis, penting untuk terus mengkritisi dan memastikan bahwa langkah ini benar-benar sejalan dengan kepentingan nasional dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
