BREAKING NEWSDAERAHHUKUM DAN KRIMINALJAMBIOPINIPENDIDIKANPOLITIK

Jargon “Jambi Merakyat” vs “Jambi Mantap”: Siapa Lebih Memikat Hati Pemilih?

×

Jargon “Jambi Merakyat” vs “Jambi Mantap”: Siapa Lebih Memikat Hati Pemilih?

Sebarkan artikel ini

Pada 27 November 2024, Jambi akan menjadi saksi pertempuran sengit dalam pemilihan kepala daerah. Setelah pemilihan presiden dan legislatif pada 14 Februari lalu, kini saatnya masyarakat menentukan pemimpin daerah mereka melalui Pilkada. Di antara para kandidat yang menjadi sorotan adalah Romi Hariyanto, mantan Bupati Tanjung Jabung Timur, yang akan menantang petahana Al Haris dan Abdullah Sani.

Romi Hariyanto, yang dikenal sebagai figur politik yang dinamis, menggandeng Saniatul Lativa dari Partai Golkar sebagai pasangannya. Keputusan ini merupakan strategi untuk memperkuat posisinya dalam menghadapi Al Haris dan Abdullah Sani, yang didukung penuh oleh Partai Amanat Nasional (PAN).

Meskipun berasal dari partai yang sama dengan Al Haris, Romi harus mencari dukungan dari partai lain karena PAN telah mantap mendukung Al Haris untuk melanjutkan kepemimpinannya hingga 2029. Langkah ini menjadi tantangan tersendiri bagi Romi, mengingat sejarah hubungan mereka yang kompleks.

Romi telah menjabat sebagai Bupati Tanjung Jabung Timur selama dua periode dengan dukungan PAN. Namun, pencalonannya untuk periode kedua sempat diwarnai kontroversi. Perseteruan dengan PAN membuatnya dibebastugaskan dari posisinya sebagai Ketua DPD PAN Tanjung Jabung Timur, yang diduga disebabkan oleh keputusannya untuk maju sebagai calon independen.

Selama masa jabatannya, Romi dikenal sebagai pemimpin yang dekat dengan rakyat. Namun, banyak yang menilai kepemimpinannya dalam bidang pembangunan kurang memuaskan. Beberapa daerah seperti Sadu, Mendahara, dan Berbak mengalami minimnya pembangunan infrastruktur. Kondisi jalan yang buruk di daerah tersebut menjadi sorotan, mencerminkan kurangnya perhatian terhadap pembangunan yang merata.

Namun, Romi tidak hanya menuai kritik. Ia berhasil meraih penghargaan Wetland City Accreditation dari Konvensi Ramsar, menjadi bupati pertama di Indonesia yang menerima penghargaan tersebut. Penghargaan ini mengakui upayanya dalam konservasi dan pemanfaatan lahan basah secara berkelanjutan, menunjukkan bahwa kepemimpinannya juga memiliki aspek positif yang diakui secara internasional.

Dengan pencalonannya sebagai gubernur Jambi, Romi menghadapi tantangan besar untuk membuktikan bahwa ia mampu membawa perubahan positif bagi provinsi tersebut. Kekuatan koalisi partai dan dukungan dari berbagai elemen masyarakat akan menjadi faktor penentu keberhasilannya. Di sisi lain, Al Haris dan Abdullah Sani, yang didukung penuh oleh PAN, akan berusaha mempertahankan posisi mereka dengan berbagai program yang telah berjalan.

Dibandingkan dengan jargon “Jambi Mantap” yang digunakan Al Haris dan Abdullah Sani, Romi Hariyanto dan Saniatul Lativa memilih jargon “Jambi Merakyat”. Jargon ini mencerminkan pendekatan Romi yang populer di kalangan masyarakat selama kepemimpinannya di Tanjung Jabung Timur serta peran Saniatul Lativa yang signifikan dalam DPR RI.

Di sisi lain, Al Haris dan Abdullah Sani mengusung program “Jambi Mantap” yang menekankan stabilitas dan kemajuan dalam sektor ekonomi dan infrastruktur. Sebagai gubernur petahana, Al Haris dianggap berhasil dalam mempertahankan stabilitas politik dan ekonomi Jambi, meskipun kritik terhadap distribusi pembangunan di beberapa daerah masih muncul.

Meskipun Romi Hariyanto dihadapkan pada tantangan untuk memperluas basis dukungan di luar partainya, kehadiran Saniatul Lativa sebagai pendampingnya tampaknya akan membawa dampak yang cukup signifikan dalam elektabilitas Romi. Sebagai tokoh perempuan yang dihormati dari Jambi, Saniatul Lativa akan memberikan perspektif dimensi keadilan gender dalam kampanye mereka. Selain itu, dengan berdampingan dengan Saniatul Lativa, Romi akan memperkuat narasi tentang perlunya representasi perempuan dalam pemerintahan daerah.

Tantangan utama yang dihadapi oleh Romi dan Saniatul Lativa adalah meyakinkan pemilih bahwa visi “Jambi Merakyat” mereka dapat memberikan perubahan yang nyata dan merata di seluruh Jambi. Mereka menyoroti pentingnya memperbaiki infrastruktur yang terbengkalai, meningkatkan akses pendidikan dan layanan kesehatan, serta mengembangkan ekonomi lokal dengan memanfaatkan potensi daerah secara optimal.

Pilkada Jambi 2024 tidak hanya menjadi ajang adu strategi dan popularitas, tetapi juga merupakan pertaruhan bagi masa depan provinsi ini. Masyarakat Jambi perlu cermat dalam menentukan pilihan, karena setiap suara yang diberikan akan sangat menentukan arah pembangunan lima tahun ke depan. Diharapkan, pilkada ini berlangsung dengan jujur, adil, dan demokratis, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar merupakan pilihan rakyat yang mampu membawa perubahan positif bagi Jambi.

Dalam menghadapi pemilihan ini, Romi harus menunjukkan bahwa ia memiliki visi yang jelas dan konkret untuk membangun Jambi. Infrastruktur yang baik, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan harus menjadi prioritas utamanya. Selain itu, ia juga perlu membangun komunikasi yang baik dengan berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan bahwa program-programnya dapat terlaksana dengan efektif.

Sementara itu, Al Haris dan Abdullah Sani, dengan dukungan PAN, juga akan berupaya keras untuk mempertahankan kepemimpinan mereka. Program-program yang telah berjalan selama masa kepemimpinan mereka akan dijadikan sebagai bukti konkret kemampuan mereka dalam memimpin Jambi. Keduanya akan memanfaatkan setiap kesempatan untuk menunjukkan bahwa mereka masih layak memimpin dan mampu membawa provinsi ini ke arah yang lebih baik.

Pilkada Jambi 2024 ini akan menjadi ujian bagi para kandidat untuk membuktikan kapabilitas mereka dalam memimpin. Masyarakat Jambi perlu mengamati dengan seksama visi, misi, dan program kerja yang ditawarkan oleh masing-masing kandidat. Pemilih harus mempertimbangkan dengan matang siapa yang paling mampu memenuhi harapan dan kebutuhan mereka.

Keberhasilan Romi Hariyanto dalam pilkada ini akan sangat bergantung pada kemampuannya untuk menyampaikan visi dan misinya dengan jelas serta membangun koalisi yang kuat. Dukungan dari partai-partai lain dan berbagai elemen masyarakat akan menjadi kunci utama dalam memenangkan hati pemilih. Selain itu, rekam jejaknya selama memimpin Tanjung Jabung Timur juga akan menjadi pertimbangan penting bagi masyarakat dalam menentukan pilihan.

Pada akhirnya, Pilkada Jambi 2024 ini diharapkan dapat menghasilkan pemimpin yang benar-benar mampu membawa perubahan positif bagi provinsi ini. Masyarakat Jambi harus cermat dan bijak dalam menentukan pilihan, karena masa depan provinsi ini ada di tangan mereka. Setiap suara yang diberikan akan menjadi penentu arah pembangunan Jambi lima tahun ke depan.

Dalam menghadapi Pilkada Jambi 2024, penting bagi setiap calon untuk tidak hanya fokus pada kampanye dan strategi politik, tetapi juga pada substansi program yang mereka tawarkan. Pemimpin yang terpilih harus mampu menjawab tantangan-tantangan yang ada dengan solusi yang konkret dan berkelanjutan. Hanya dengan demikian, Jambi dapat mencapai kemajuan yang diharapkan oleh seluruh masyarakatnya.

Romi Hariyanto dan kandidat lainnya memiliki tugas besar untuk meyakinkan masyarakat bahwa mereka adalah pilihan terbaik untuk memimpin Jambi. Melalui visi yang jelas, program yang terukur, dan komitmen yang kuat, mereka harus menunjukkan bahwa mereka mampu membawa provinsi ini ke arah yang lebih baik. Masyarakat Jambi menantikan pemimpin yang tidak hanya memiliki visi besar, tetapi juga mampu mewujudkan visi tersebut menjadi kenyataan.

Pilkada Jambi 2024 akan menjadi momen penting bagi masyarakat untuk menentukan masa depan provinsi ini. Dengan partisipasi aktif dan cermat, masyarakat Jambi dapat memastikan bahwa pemimpin yang terpilih adalah sosok yang benar-benar mampu membawa perubahan positif dan memenuhi harapan mereka.

Oleh: M. Refki Bakhtiar Mahasiswa UIN Sutha Jambi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *