OPINI

Geopolitik Indonesia di Masa Yang Akan Datang Berdasarkan Hasil Debat Capres Indonesia 2024

×

Geopolitik Indonesia di Masa Yang Akan Datang Berdasarkan Hasil Debat Capres Indonesia 2024

Sebarkan artikel ini

Indonesia, sebagai negara yang sedang berkembang, memiliki kekayaan budaya meliputi suku, tarian, dan bahasa. Bahasa memegang peranan vital dalam kehidupan, mencakup bahasa daerah dan bahasa pemersatu. Karakter seseorang dapat tercermin melalui bahasa yang digunakan, baik itu lembut, sopan, teratur, sistematis, jelas, dan lugas, yang mencerminkan budi pekertinya. Sebaliknya, penggunaan bahasa yang tidak sopan, kasar, dan tidak santun dapat mencerminkan pribadi yang kurang baik. Oleh karena itu, bahasa menjadi alat efektif dalam menyampaikan perasaan dan kehendak.

Indonesia, sebagai negara berkembang, perlu mengedepankan komunikasi terhadap rakyat karena hal ini memungkinkan partisipasi aktif, membangun pemahaman bersama mengenai isu-isu kunci, meningkatkan legitimasi pemerintah, mengatasi mispersepsi, dan mendorong pemberdayaan masyarakat. Komunikasi yang efektif adalah kunci untuk membangun hubungan yang kuat antara pemerintah dan rakyat, mendukung pembangunan yang berkelanjutan, dan mencapai tujuan bersama.

Debat berperan sebagai alat komunikasi yang efektif dalam menyampaikan ide, pandangan, dan argumentasi antara pihak-pihak yang berpartisipasi. Ini memfasilitasi pertukaran informasi, memungkinkan presentasi argumen secara terstruktur, dan memberikan kesempatan untuk menjelaskan dan membela pandangan secara langsung. Sebagai alat komunikasi, debat juga membantu membentuk persepsi, meningkatkan pemahaman, dan merangsang dialog terbuka antara berbagai pihak, memperkuat dasar demokratis dan proses pengambilan keputusan.

Debat Capres di Indonesia memiliki fungsi utama sebagai sarana demokratis untuk memfasilitasi pertukaran ide, membuka wawasan pemilih terhadap visi dan rencana calon presiden, meningkatkan edukasi politik, mengevaluasi kemampuan kepemimpinan, dan meningkatkan transparansi serta akuntabilitas dalam proses pemilihan presiden.

Dan Debat tersebut melibatkan Presiden Anies Baswedan dan calon wakil presiden Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai pasangan calon 01, calon presiden Prabowo Subianto dengan calon wakil presiden Gibran Raka Buming Raka sebagai pasangan calon 02, serta calon presiden Ganjar Pranowo dengan calon wakil presiden Mahfud MD sebagai pasangan calon 03. Pada 12 Desember 2023, Komisi Pemilihan Umum (KPU) bersama tiga tim sukses pasangan calon presiden dan wakil presiden menetapkan dua moderator, yaitu Velerina Daniel dan Ardianto Wijaya. Debat pemilihan presiden ini akan membahas tujuh topik, di antaranya “Pemerintahan, Hukum HAM, Pemberantasan Korupsi, Penguatan Demokrasi, Peningkatan Layanan Publik, dan Kerukunan Warga.”

Debat Pemilihan Presiden 2024 menyoroti isu HAM dan konflik di Papua, dengan Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo memiliki pendekatan berbeda. Anies menekankan pentingnya dialog untuk menyelesaikan konflik dengan menyelesaikan kasus pelanggaran HAM. Prabowo, sementara itu, fokus pada penguatan keamanan dan pembangunan ekonomi untuk mengatasi kompleksitas masalah, sedangkan Ganjar mendorong dialog sebagai strategi utama, melihat absennya dialog sebagai akar permasalahan. Literatur menunjukkan bahwa pendekatan Anies dan Ganjar, yang mendorong dialog partisipatif, memiliki potensi penyelesaian konflik berkelanjutan. Namun, pendekatan Prabowo, meskipun mencakup keamanan dan pembangunan, dapat menimbulkan keprihatinan terkait penekanan pada aspek keamanan. Pilihan antara dialog dan penekanan pada keamanan dan pembangunan dapat memengaruhi dampak jangka panjang terhadap keamanan regional, dengan implementasi, respons masyarakat, dan keterlibatan semua pihak menjadi faktor kunci dalam menilai efektivitas pendekatan ini.

Pendekatan Anies Baswedan terhadap isu hak asasi manusia (HAM) di Papua mencerminkan fokus pada penyelesaian akar masalah konflik dan pelanggaran HAM dengan menyoroti keadilan yang dianggap absen di tanah Papua. Anies memandang perlunya penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM secara menyeluruh dan mengusulkan dialog partisipatif sebagai pendekatan utama untuk menghadapi tantangan di Papua.

Potensi dampak terhadap keamanan regional di masa depan dapat diinterpretasikan sebagai upaya untuk menciptakan stabilitas di wilayah tersebut melalui penyelesaian yang adil dan partisipatif. Jika pendekatan Anies berhasil, hal ini dapat meredakan ketegangan dan konflik di Papua, yang memiliki implikasi positif terhadap kestabilan regional.

Namun, perlu diingat bahwa artikel ini hanya memberikan gambaran umum, dan dampak konkret dari pendekatan Anies terhadap keamanan regional akan tergantung pada implementasi dan respons pihak terkait terhadap strategi tersebut di masa mendatang.

Prabowo Subianto menyajikan solusi untuk mengatasi kompleksitas masalah pelanggaran HAM di Papua dengan beberapa pendekatan. Pertama, ia menyoroti keterkaitan masalah dengan persoalan separatisme dan campur tangan asing. Solusi yang diusulkan melibatkan penguatan aparat keamanan dan percepatan pembangunan ekonomi di wilayah tersebut.

Penguatan aparat keamanan dimaksudkan untuk menghadapi tantangan keamanan yang diakibatkan oleh konflik dan potensi separatisme di Papua. Sementara itu, percepatan pembangunan ekonomi diharapkan dapat memberikan solusi jangka panjang dengan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan, dan mengurangi ketidakpuasan yang dapat menyebabkan konflik.

Dalam konteks kestabilan keamanan regional, solusi yang diusulkan Prabowo dapat memengaruhi dinamika wilayah tersebut. Penguatan aparat keamanan dapat diartikan sebagai upaya untuk menjaga stabilitas dan ketertiban, sementara percepatan pembangunan ekonomi dapat membantu meredakan ketidakpuasan sosial yang mungkin berkontribusi pada konflik.

Namun, dampak konkret dari solusi ini tergantung pada implementasi, respons masyarakat, dan berbagai faktor lainnya yang dapat mempengaruhi keberhasilan langkah-langkah yang diusulkan oleh Prabowo.

Ganjar Pranowo menekankan pentingnya dialog sebagai strategi utama untuk menyelesaikan konflik di Papua. Baginya, penegakan hukum saja tidak cukup, dan dialog bersama menjadi elemen krusial dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. Ganjar menyatakan bahwa absennya dialog di Papua dianggap sebagai akar permasalahan yang telah berlangsung selama ini.

Pendekatan Ganjar yang menawarkan dialog sebagai solusi mencerminkan upaya untuk menciptakan ruang komunikasi yang terbuka dan konstruktif antara pihak-pihak yang terlibat. Dengan demikian, hal ini dapat menciptakan kesempatan bagi pemangku kepentingan di Papua untuk duduk bersama dan mencari solusi yang dapat diterima secara bersama.

Potensial dampak terhadap dinamika keamanan regional dapat diartikan sebagai langkah positif menuju penyelesaian konflik secara damai dan berkelanjutan. Pendekatan dialog memiliki potensi untuk meredakan ketegangan, memperbaiki hubungan antarpihak, dan berkontribusi pada stabilitas keamanan regional di masa mendatang. Namun, hasilnya tergantung pada implementasi dan keterlibatan aktif semua pihak terkait dalam proses dialog tersebut.

Isu hak asasi manusia (HAM) dan konflik di Papua menjadi perhatian utama dalam debat Pemilihan Presiden 2024, dengan tiga calon presiden, Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo, menyajikan pendekatan yang berbeda.

Anies Baswedan, dalam pernyataannya, menyoroti akar masalah konflik, menilai bahwa keadilan yang absen di tanah Papua merupakan permasalahan utama. Pandangannya menekankan perlunya menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM secara menyeluruh dan mendorong dialog partisipatif sebagai langkah utama.

Prabowo Subianto, di sisi lain, menghadapi kompleksitas masalah pelanggaran HAM di Papua dengan menekankan persoalan separatisme dan campur tangan asing. Solusinya mencakup penguatan aparat keamanan dan percepatan pembangunan ekonomi, dengan tujuan menegakkan hukum, meningkatkan kehadiran aparat, dan mempercepat pembangunan untuk mengatasi konflik tersebut.

Ganjar Pranowo mengusulkan pendekatan yang berbeda dengan menyoroti kebutuhan akan dialog sebagai strategi utama dalam menyelesaikan konflik di Papua. Baginya, penegakan hukum saja tidak cukup, dan absennya dialog dianggap sebagai akar permasalahan yang berlangsung selama ini. Pendekatannya memandang dialog sebagai elemen penting untuk menciptakan ruang komunikasi yang terbuka dan konstruktif antara semua pihak yang terlibat.

Sejauh ini, pendekatan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, yang mendorong dialog partisipatif, memiliki potensi untuk mencapai penyelesaian konflik yang berkelanjutan. Dialog dapat memberikan ruang bagi pemangku kepentingan untuk bersatu, meredakan ketegangan, dan mencapai kesepakatan bersama. Namun, pendekatan Prabowo Subianto, meskipun mencakup penguatan keamanan dan pembangunan, dapat menimbulkan keprihatinan terkait penekanan pada aspek keamanan yang mungkin tidak sepenuhnya mengatasi akar masalah.

Dengan demikian, pendekatan yang menekankan dialog atau penekanan pada aspek keamanan dan pembangunan dapat mempengaruhi dampak jangka panjang terhadap keamanan regional. Faktor implementasi, respons masyarakat, dan keterlibatan aktif semua pihak akan menjadi kunci dalam menilai efektivitas dari masing-masing pendekatan ini.

Dalam konteks Pemilihan Presiden 2024, Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo menampilkan pendekatan yang berbeda terhadap konflik dan pelanggaran HAM di Papua. Anies dan Ganjar memberikan penekanan pada dialog partisipatif sebagai kunci penyelesaian, dengan fokus pada keadilan dan pemecahan kasus pelanggaran HAM. Di sisi lain, Prabowo menyoroti aspek keamanan dan pembangunan ekonomi sebagai solusi kompleksitas masalah.

Literatur menunjukkan bahwa pendekatan yang mendorong dialog, seperti yang diusulkan oleh Anies dan Ganjar, memiliki potensi untuk meredakan ketegangan dan mencapai penyelesaian konflik yang berkelanjutan. Namun, keprihatinan muncul terkait penekanan Prabowo pada keamanan, yang mungkin tidak sepenuhnya mengatasi akar permasalahan.

Pilihan antara pendekatan dialog dan penekanan keamanan dan pembangunan dapat memberikan dampak jangka panjang terhadap stabilitas keamanan regional. Faktor implementasi, respons masyarakat, dan keterlibatan semua pihak menjadi kunci dalam menilai efektivitas dari masing-masing pendekatan ini.

 

Penulis :Recha Lidzikrillah Elcorazon Chandra (universitas jambi. Fakultas hukum.ilmu politik)

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *