Distrikberita-Kantor DPD Golkar Provinsi Jambi dipenuhi ketegangan sejak pagi hari. Pemeriksaan atas dugaan penyalahgunaan wewenang oleh Pinto Jayanegara, politisi Golkar, yang dilaporkan oleh Rahma Asy Syifa, telah menarik perhatian publik.
Rahma, yang hadir bersama kuasa hukumnya, Fikri Riza, menuduh Pinto menahan uang staf honorer dan membuat Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) fiktif.
Pemeriksaan dimulai pukul 10 pagi. Dipimpin dua tokoh penting Golkar Jambi: Wakabid Kaderisasi Adri, SH, MH, dan Wakabid Hukum & HAM Indra Armendaris, SH, MH. Dalam ruangan yang penuh ketegangan itu, Syifa dengan tegas memaparkan kronologi kasusnya.
“Kami butuh kejelasan dan keadilan,” ujar Fikri Riza, kuasa hukum Syifa, dengan suara penuh emosi.
Panglima Adri, yang memimpin pemeriksaan, menjelaskan bahwa kasus ini telah merusak citra partai.
“Kami di Golkar harus berhati-hati dalam menangani kasus ini. Kami mencari kebenaran dan akan mengambil tindakan yang tepat berdasarkan hasil pemeriksaan ini,” katanya.
Namun, Pinto Jayanegara, tokoh utama dalam kasus ini, tidak hadir dalam pemeriksaan. Melalui surat yang dikirimkan, Pinto meminta agar pemeriksaannya dijadwalkan ulang pada Sabtu siang.
Ketidakhadiran Pinto menambah ketegangan di kalangan kader Golkar. Banyak yang bertanya-tanya, apakah ini tanda ketidakkooperatifannya atau hanya bagian dari strategi pembelaan?
“Kami akan berhati-hati dalam mengambil keputusan. Sebelum menjatuhkan sanksi, kami akan memastikan semua informasi telah diperiksa secara mendalam. Tidak menutup kemungkinan kami akan meminta informasi dari plt sekwan dan staf keuangan Pinto, jelasnya.
Di luar gedung, para jurnalis berkerumun, menunggu perkembangan terbaru. Kasus ini tidak hanya menjadi ujian bagi integritas Golkar Jambi, tetapi juga menjadi cerminan bagi publik tentang bagaimana partai besar menangani isu-isu internal yang sensitif.
Akankah Golkar mampu menjaga kredibilitasnya atau justru terperosok lebih dalam dalam jurang skandal?
Rahma Asy Syifa dan kuasa hukumnya meninggalkan kantor Golkar dengan harapan keadilan akan ditegakkan.
Sementara itu, publik Jambi menunggu dengan penuh harap, menanti apakah Golkar akan benar-benar berani menegakkan kebenaran di tengah badai politik ini.