BREAKING NEWSHUKUM DAN KRIMINALNASIONAL

Mobil Dinas Kemenhan Jadi Korban Amukan Massa, Simbol Kemarahan Rakyat di Depan DPR/MPR

×

Mobil Dinas Kemenhan Jadi Korban Amukan Massa, Simbol Kemarahan Rakyat di Depan DPR/MPR

Sebarkan artikel ini

Jakarta, 25 Agustus 2025 – Aksi unjuk rasa menuntut pembubaran DPR RI di depan Gedung DPR/MPR, Senin sore (25/8), kembali memanas. Ribuan massa yang sudah sejak pagi menyuarakan kekecewaan akhirnya melampiaskan amarah ketika sebuah mobil dinas Kementerian Pertahanan (Kemenhan) melintas di tengah situasi ricuh.

 

Mobil jenis Avanza berwarna hitam dengan nomor polisi 4328-00 itu dirusak habis-habisan oleh demonstran sekitar pukul 16.30 WIB, tepat saat aparat berusaha membubarkan massa di Jalan Gatot Subroto. Seluruh kaca mobil – depan, belakang, hingga samping – pecah akibat lemparan benda keras dan hantaman massa.

 

Di dalam mobil tersebut terdapat dua orang korban:

 

Karsam, sopir sekaligus PNS honorer, mengalami luka lebam di dada dan bahu kanan serta lecet di bagian wajah.

 

Letkol Laut (K/W) Fitri, perwira TNI AL, mengalami syok berat akibat insiden mendadak tersebut.

 

 

Keduanya langsung dievakuasi dan mendapat perawatan medis di Mess Pati Lumba-Lumba Mabesal. Mobil dinas yang ringsek juga telah diamankan di lokasi yang sama.

 

Insiden ini menjadi catatan kelam sekaligus bukti nyata betapa jauhnya jarak antara rakyat dengan para penguasa. Massa yang sejak awal hanya ingin menyampaikan aspirasi damai merasa tertekan oleh barikade aparat dan simbol-simbol kekuasaan yang lalu-lalang di tengah mereka. Kehadiran mobil dinas di jalur massa dianggap sebagai bentuk arogansi—seolah tak peduli dengan suasana hati rakyat yang sedang berteriak menuntut keadilan.

 

“Mobil dinas itu bukan sekadar kendaraan, tapi simbol betapa negara lebih peduli pada fasilitas pejabat ketimbang suara rakyat,” ujar salah seorang orator aksi.

 

Hingga kini, pihak Kemenhan maupun DPR/MPR belum memberikan keterangan resmi. Sementara itu, warganet ramai menyebut insiden ini sebagai potret kemarahan rakyat yang sudah muak pada wakilnya sendiri. Tagar #BubarkanDPR bahkan masih bertahan di daftar trending media sosial hingga malam hari.

 

Bagi massa aksi, kericuhan ini hanyalah konsekuensi dari ketidakadilan yang dipelihara bertahun-tahun. Mereka menilai jika parlemen masih tuli terhadap aspirasi rakyat, maka perlawanan akan terus berlanjut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *