Menteri Kesehatan Gunadi Sadikin kemarin mengabarkan, dari tanggal 14-18 Februari 2024 sudah 84 petugas pemilu meninggal dunia, yang dihimpun dari KPU sebanyak 71 orang dan dari Bawaslu 13 orang. Kemenkes juga mencatat, sebanyak 4.567 petugas Pemilu 2024 jatuh sakit. Pada Pemilu 2019, jumlah petugas yang meninggal tercatat sebanyak 894 orang. Padahal, Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan, pemerintah sebenarnya menargetkan nol kematian petugas pada Pemilu 2024 ini.
Menurut Pakar hukum pemilu Universitas Indonesia, Titi Anggraini, banyaknya korban dari kalangan petugas pemilu tersebut menunjukkan beban kerja yang harus dijalani petugas/penyelenggara mulai dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), pengawas TPS, PPS di tingkat kelurahan dan PPK di tingkat kecamatan, masih terlalu berat. Ia meminta pemilu serempak diubah, seperti yang pernah dia usulkan yakni dua kali pemilu serentak berupa pemilu nasional yang memilih presiden, DPR dan DPD, dipisahkan dengan pemilu serentak daerah yang memilih DPRD, DPRD II dan kepala daerah.
