DISTRIKBERITA.COM|Jambi, Tim mahasiswa UNJA yang tergabung dalam tim Program Pengabdian Mahasiswa kepada Masyarakat berhasil membangun desa anti banjir dengan revitalisasi teknologi biopori ( Lubang serapan bawah tanah).
Dibuktikan dengan sudah terlaksananya program pengabdian di Desa Aurgading dan mendapatkan pendanaan sebesar Rp, 7.000.000 yang telah tercantum pada SK 933/UN21.2/KM.04.02/2023, yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Tim ini yang diketuai oleh wahyu kodarta (Kimia 2021) yang beranggotakan
Rahul Fikranzha (Kimia 2021),
Martali Uli Pasaribu (Kimia 2021) dan,
Reza Hotna Uli Pane (Kimia 2021).
Mereka didampingi oleh dosen pembimbing Bapak Ir.Edwin Permana ST., MT., IPM., ASEANG ENG.
Wahyu Kodarta Selaku Ketua Tim menjelaskan keadaan di desa Aurgading ketika hujan turun 1 harian, air dari sungai batanghari akan naik dan mengakibatkan banjir pada Desa Aurgading, karena desa tersebut terletak pada seberang sungai batanghari.
Ketika hujan tidak turun lagi, air banjir akan surut meninggalkan masalah baru yaitu pada tanah/lahan yang rendah air bekas banjir.
Maka dari itu wahyu bersama dengan timnya menciptakan inovasi berupa revitalisasi teknologi biopori lubang serapan di bawah tanah. Dimana alat yang digunakan dalam pembuatan biopori ini adalah pipa paralon yang sudah dilubangi.
Cara kerja pembuatan biopori dimulai dari persiapan bahan, yaitu pipa paralon yang sudah dilubangi ini dimasukkan kedalam tanah yang sudah digali sebelum nya dengan menambahkan daun-daun kering dan juga sampah organik ke dalam pipa tersebut lalu lubang pipa tersebut ditutup menggunakan tutup pipa.
Lubang serapan biopori ini selain berguna untuk mencegah atau meminimalisir banjir, biopori ini juga mampu menghasilkan kompos organik yang bisa digunakan untuk tanaman. Dengan pengambilan kompos dari lubang biopori dengan jangka waktu 1-3 bulan sampai sampah organik membusuk.