Pemilihan Calon Ketua dan Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum Universitas Jambi (UNJA) memanas hingga berujung kericuhan. Peristiwa tersebut menyebabkan satu mahasiswa menjadi korban kekerasan dan harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum untuk mendapatkan perawatan intensif.
Korban diketahui bernama Sahabat Raga Samudra, mahasiswa Fakultas Hukum UNJA sekaligus Ketua Rayon PMII Hukum UNJA dan kader aktif PMII Cabang Kota Jambi. Saat ini, ia masih menjalani perawatan medis akibat luka yang diderita dalam insiden tersebut, yang diduga dilakukan oleh oknum mahasiswa usai pengumuman hasil pemungutan suara.
Menanggapi kejadian ini, Ketua PMII Cabang Kota Jambi, M. Royhan, angkat bicara. Ia menyatakan rasa duka dan keprihatinan mendalam atas insiden yang menimpa salah satu kader terbaik PMII.
“Saya sebagai Ketua sangat terpukul saat mendapat kabar bahwa sahabat Raga menjadi korban dalam kericuhan Pemira. Kontestasi seharusnya menjadi ajang adu gagasan, bukan ajang adu ‘gas-gasan’,” tegas Royhan.
Ia menambahkan bahwa tindakan kekerasan dalam bentuk apapun tidak bisa ditoleransi, terlebih dalam ruang demokrasi kampus. Royhan juga mengajak seluruh kader PMII, khususnya di UNJA, untuk tetap tenang dan tidak terpancing untuk membalas kekerasan tersebut.
“Mari kita doakan agar sahabat Raga lekas sembuh. Saya berpesan kepada seluruh kader PMII, jangan membalas dengan kekerasan. Kawal proses ini bersama-sama secara damai dan bermartabat,” pungkasnya.
Diketahui, kerusuhan dalam Pemira BEM FH UNJA ini dipicu oleh ketegangan pasca-pengumuman hasil pemungutan suara yang berlangsung sangat ketat, dengan selisih hanya satu suara antara dua pasangan calon.