Jambi, 30 November 2024 – Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Jambi Sanctus Agustinus sukses menggelar perayaan Dies Natalis ke-32 pada Sabtu, 30 November 2024. Bertempat di Aula Gereja Paroki St. Gregorius Agung Jambi, acara yang berlangsung meriah ini mengusung tema “Kebersamaan dalam Spiritualitas melalui Aksi Nyata”.
Sebelum Acara dimulai Anggota PMKRI Cabang Jambi mengawali dengan misa di Gereja Paroki St. Gregorius Agung Jambi. Kegiatan perayaan nya sendiri dihadiri oleh para anggota PMKRI Cabang Jambi, baik dari Anggota biasa, Anggota Muda, Dewan Pimpinan Cabang(DPC) hingga Anggota Penyatu, serta juga kehadiran Romo.
Setelah selesai misa, acara dilanjutkan dengan sidang kehormatan yang diisi dengan sambutan dari berbagai perwakilan. Anggota Muda dalam sambutannya, pertama kali menyampaikan ucapan selamat Dies Natalis nya “Saya, Veronica Pardosi, sebagai anggota muda PMKRI, mengucapkan selama ulang tahun untuk PMKRI Cabang Jambi st Agustinus yang ke-32 Semoga PMKRI ini semakin bersemangat dan juga tekun untuk melaksanakan visi dan misinya dalam melayani masyarakat dan juga gereja” ujarnya
Dilanjutkan Perwakilan Anggota Biasa mengatakan PMKRI harus tetap jadi wadah untuk para anggota “Saya Trina Uli Sinaga Angkatan Mabim 2019 Harapannya untuk pmkri cabang jambi Sanctus Agustinus semoga PMKRI harus tetap jadi wadah untuk teman-teman. Saya juga berharap nantinya bisa dapat memberikan yang terbaik kepada pmkri karena ini lah tempat kita untuk berproses bersama” ungkapnya.
Sambutan dilanjutkan oleh perwakilan dari Anggota Penyatu, Agustinus Siahaan yang menyempatkan hadir dengan Anggota Penyatu lainnya, dalam sambutannya beliau sedikit menyoroti warna pada ruangan yang didominasi warna biru “begitu saya datang tadi, biasanya PMKRI ini warnanya merah, dan juga warna putih ini dominan biru, dan senang saya melihat warna biru, terima kasih, yang artinya kita sudah 32 tahun, dan sudah ada membentuk 2 komisariat membentuk di bawah, yang dulunya pernah kita cita-cita kan dan saat ini sudah ada” tuturnya.
Sambutan kemudian dilanjutkan oleh Romo dari Gereja Gereja Paroki St. Gregorius Agung Jambi yang memberikan sedikit ajaran pada sambutan nya “Aksi nyata dan diskusi penting, karena sering kali saya menemukan perhimpunan ini penuh dengan diskusi walaupun sampai ber api-api, namun sebenarnya berhenti tanpa diskusi itu adalah iman tanpa perbuatan, maka penting ada diskusi tetapi ditindaklanjuti dengan aksi dan bersaksi, teruslah berhimpun dan belajar bersama, karena apapun yang terjadi penggalan sejarah yang sering kali tidak disadari sesungguhnya mempersiapkan kita sekalian sebuah masa depan yang sering tak terduga” jelasnya.
Ketua Presidium PMKRI Cabang Jambi, Romaito, dalam sambutannya mengungkapkan jalan perayaan Dies Natalis ini dari awal hingga puncak perayaan “Sebelum perayaan ini, kami DPC sudah beberapa kali melaksanakan bakti sosial yang dimana sebagai bentuk kupedulian kita kepada masyarakat salah satunya kepada adik-adik yang belum bisa merasakan seperti yang kita rasakan. Kami menyalurkan beberapa bantuan dengan melakukan donasi yang dimana kakak, abang semua sudah ikut berkontribusi dalam pelaksanaan bakti sosial tersebut”, sebutnya.
Beliau juga menjelaskan alasan perayaan Dies Natalis yang diundur dikarenakan hari ulang tahun PMKRI Cabang Jambi berbarengan dengan hari pelaksanaan Pilkada Serentak, “Sebenarnya dies natalis sekitar tanggal 27 November beberapa hari yang lalu. Tapi pada tanggal 27 kita melaksanakan Pesta Demokrasi yaitu Pilkada, sehingga kami Dewan Pimpinan Cabang mengambil keputusan untuk melaksanakan perayaannya tidak ditanggal 27 November, karena itu adalah momentum kita sebagai masyarakat Indonesia untuk melaksanakan pesta demokrasi. Hingga kami memutuskan untuk perayaan Dias Natalis ditanggal 30 November 2004” jelasnya.
Perayaan dilanjut dengan sesi hiburan dan dokumentasi bersama, mengabadikan momen kebersamaan yang akan selalu dikenang. Dies Natalis ke-32 ini menjadi bukti bahwa PMKRI Cabang Jambi terus menjadi wadah kebersamaan dan aksi nyata bagi anggotanya, baik gereja dan masyarakat.