ARTIKELDAERAHHUKUM DAN KRIMINALJAMBINGOOPINIPENDIDIKANPOLITIKProtest

Sengketa Laut China Selatan Ancam Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

×

Sengketa Laut China Selatan Ancam Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Sebarkan artikel ini

Jambi, 21 November 2024 – Sengketa di Laut China Selatan terus memanas dan menimbulkan kekhawatiran besar bagi ekonomi Indonesia. Ketegangan di wilayah perairan strategis ini diperkirakan akan berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, terutama sektor perdagangan dan investasi.

Wilayah Laut China Selatan merupakan jalur perdagangan global yang sangat penting, di mana sekitar 30% dari total perdagangan dunia melintasi perairan ini. Bagi Indonesia, perairan ini memainkan peran vital karena merupakan jalur utama ekspor-impor barang, termasuk bahan baku industri dan energi. Jika konflik semakin memanas, ada kemungkinan besar jalur perdagangan ini terganggu, sehingga mempengaruhi kestabilan ekonomi.

“Ketidakpastian di Laut China Selatan dapat mengganggu aktivitas ekonomi regional dan global, dan Indonesia, sebagai salah satu negara yang berbatasan langsung dengan wilayah ini, akan sangat terdampak,” kata seorang analis ekonomi dari Institute for Strategic Development Studies.

Selain itu, sengketa ini juga mengancam sektor investasi. Investor asing yang bergantung pada stabilitas keamanan kawasan akan cenderung menunda atau mengalihkan investasinya ke negara lain. Hal ini tentu akan menghambat target pertumbuhan ekonomi Indonesia yang menargetkan investasi asing sebagai salah satu motor penggerak utama.

Kendati Indonesia bukan negara yang terlibat langsung dalam klaim teritorial di Laut China Selatan, ketegangan ini tetap memengaruhi kebijakan luar negeri dan diplomasi ekonomi negara. Indonesia perlu memainkan peran aktif dalam diplomasi multilateral untuk menjaga perdamaian di kawasan, sembari memastikan bahwa jalur perdagangan dan kepentingan ekonominya terlindungi.

Pemerintah Indonesia telah menyatakan komitmennya untuk menjaga stabilitas kawasan melalui dialog dan kerja sama regional. Namun, di sisi lain, tantangan untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan ekonomi dan keamanan nasional menjadi semakin kompleks di tengah eskalasi konflik di Laut China Selatan.

Jika situasi terus memburuk, Indonesia bisa menghadapi tantangan besar dalam menjaga laju pertumbuhan ekonominya, terutama di tengah upaya pemulihan pasca-pandemi. Sengketa ini tidak hanya menjadi isu geopolitik, tetapi juga menjadi ancaman potensial bagi kestabilan ekonomi regional dan global.

Penulis: M. Ardinal Misha Putra (B1A123039) Fakultas Hukum Universitas Jambi

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *